Melalui pemahaman sirah nabawiyah yang tepat, setiap Muslim akan mendapatkan gambaran paripurna tentang hakikat Islam. Materi sirah juga diharapkan bisa membangunkan semangat untuk merealisasikan nilai-nilai yang didapat dalam kehidupannya saat ini. Apalagi sasaran utama dari kajian sirah adalah mengembalikan semangat juang untuk merebut kembali kejayaan yang pernah dimiliki umat Islam.
Meskipun menurut para shahabat Nabi kala itu, isi Perjanjian Hudaibiyah tak berpihak pada umat Islam, tapi Allah menyebutnya dengan kemenangan. Perjanjian Hudaibiyah seperti gerbang bagi rangkaian keberhasilan umat Islam setelah itu. Peristiwa tersebut seperti mukaddimah bagi kemenangan Islam selanjutnya. Dimulai dari penaklukkan Khaibar, dilanjutkan dengan Umratul Qadha’ yang menyertakan sekitar 2000 orang, dan puncaknya terbebasnya kota Makkah.
Ketika sebuah pasukan perang kembali membawa kemenangan, umumnya mereka disambut aneka sanjungan. Hal ini sungguh berbeda dengan surat al-Anfal yang turun usai Perang Badar. Komentar ilahiyah itu justru tak banyak memberikan pujian, tapi sarat kritik dan anjuran berbenah.